Di era industri teknologi 4.0 dengan perkembangan teknologi yang signifikan membawa banyak implikasi yang sangat berdampak kepada pola dan cara kerja dalam sebuah pekerjaan. Adanya outomatisasi pekerjaan yang diambil alih oleh robot adalah salah satu bentuk yang paling mudah kita dapati seiring dengan lajunya perkembangan teknologi. Isitilah fase aoutomatisasi tersebut dikenal sebagai Gig Economy.
Gig economy juga bisa diartikan sebagai cara kerja baru yang dianggap lebih efektif dan efisien. Gig ekonomy mengharuskan setiap pelaku ekonomi di era industri ini merubah total behavior dan mempersiapkan kompetensinya agar mampu menjadikannya sebagai cara baru mendapatkan penghasilan di era ini.
Apa dan bagaimana dampaknya Gig Economy berikut ulasan inspiratif.id
Gig Economy
Dilansir dari kompas.com, istilah gig economy berasal dari kata gig yang sebelumnya sering dipakai dalam industri hiburan dan kesenian. Gig digunakan untuk menyebutkan suatu proyek yang sedang dikerjakan dan mendapatkan bayaran berdasarkan jumlah proyek yang diselesaikan. Pekerja gig economy umumnya tidak memiliki penghasilan tetap seperti pekerja pada umumnya.
Ilustrasi paling mudahnya adalah mengenai pemberitaan akhir-akhir ini dimana ada seorang warga yang menuding tetangganya melakukan praktik babi ngepet karena terlihat tidak bekerja namun memiliki banyak uang. Kehadiran gig economy memudahkan kita dalam cara menghasilkan uang karena kita dapat bekerja atau menyelesaikan proyek dari mana saja. Contoh pekerjaannya yang dimaksud adalah content creator, graphic designer, web hosting, dan lain sebagainya.
Cara kerja baru ini memang merupakan hal yang baru bagi masyarakat awam atau generasi boomers. Bagi mereka, bekerja adalah keluar rumah dan pergi ke kantor. Pandemi covid-19 yang melanda membuat cara kerja gig economy semakin mudah dipraktekkan atau yang kita kenal sebagai Work From Home (WFH).
Perlu digaris bawahi bahwa tidak semua pekerjaan bisa menggunakan gaya gig economy namun setidaknya kehadiran gig economy ini dapat mengurangi kesenjangan karena adanya akses atau kemudahan dalam mencari uang.
Mengutip Glints, beberapa jenis pekerjaan yang umum dijumpai dalam gig economy diantaranya:
a. Bidang IT : network analyst, information security engineer.
b. Bidang Penulisan: content writer, resume writer, copywriter, UX copywriter.
c. Bidang Akuntansi: akuntan, accounting assistant.
d. Bidang Administrasi: virtual assistant, pharmacy technician, design administrative assistant.
e. Bidang Pendidikan: guru, dosen, tutor
f. Bidang Software Development: game engineer, UI/UX designer, DevOps engineer
g. Bidang Project Management: project manager, office manager, epic management project manager
Dampak Gig Economy
Bak pedang bermata dua, Gig economy memiliki dampak positif dan dampak negatif sekaligus.
Dampak positif
– Kemudahan seseorang dalam mengambil banyak proyek dalam suatu waktu.
– Kamu bisa menyesuaikan berapa banyak proyek yang sesuai dengan gaya hidup yang ingin dijalankan.
– Memiliki banyak skill karena dapat menentukan proyek mana yang sesuai dengan kemampuanmu.
– Kamu bisa berganti haluan karir yang sesuai dengan kepribadian atau mengikuti keinginan pasar.
– Kelebihan lainnya adalah kamu bisa menentukan sendiri tarif dari proyek yang kamu ambil.
Dampak Negatif
– Jenjang karir yang tidak jelas. Karena kamu adalah pekerja lepas sehingga kamu sulit mendapatkan jenjang karir.
– Sulit menemukan work life balance. Gig economy menawarkan fleksibilitas di mana kamu bisa bekerja di mana saja dan kapan saja. Untuk kamu yang kurang bisa mengatur waktu dengan baik, hal ini bisa menjadi boomerang pada kesehatan.